Beginilah salah satu spot penjualan kwetiau sapi di kawasan mangga besar, Jakarta. Image: umifadilah.com |
Kemarin kami sudah cerita soal tempat makan kwetiau sapi yang enak di sekitar wilayah Mangga Besar - Lokasari. Masing-masing pasti ada tempat makan favoritnya baik itu masakan khas Medan, Pontianak, Bangka Belitung, Jawa, dsb. Ada yang namanya: Aho, Aciap, Akang, 78, Jangkung, dsb. Kali ini kami akan bercerita tentang jenis-jenis masakan kwetiau tersebut. Dengan demikian Anda punya gambaran jika ingin menikmati kuliner terkenal satu ini ketika menginap di beberapa hotel di kawasan Mangga Besar (Mabes). Pada dasarnya menginap di hotel mana saja gampang mengunjungi penjual kwetiau di wilayah ini.
Jenis-Jenis Kwetiau Sapi di Mangga Besar
Kwetiau Goreng
Kwetiau satu ini mudah dipahami dan dikenali. Semua orang dari kita pasti kenal yang namanya "goreng". Jadi kwetiau digoreng menggunakan minyak, ditambahi daging sapi, sayuran caisim, tauge, dsb. Dibumbuhi kecap dan warnanya agak coklat bahkan kadang agak berbau gosong-gosong gitu jika yang masak kurang berpengalaman. Banyak yang menyukai sajian ala kwetiau goreng ini seperti nasi goreng. Untuk fotonya lihat di bawah ini.
Kwetiau goreng mudah dikenali. Agak coklat dan aromanya khas goreng. |
Kwetiau Kuah
Kwetiau kuah lebih mudah disajikan. Kalau kita pesan kwetiau kuah biasanya lebih cepat datang. Alasannya tidak perlu memasak terlalu lama. Bahan kwetiau cukup diseduh dalam air mendidih, diangkat lalu dituangkan dalam mangkok yang sudah dibumbuhi dengan kuah kaldu, irisan daging sapi, babat, kikil, dsb. Tergantung selera sih. Pokoknya disajikan dalam mangkok berikut kuahnya. Lihat fotonya di bawah ini.
Kwetiau kuah disajikan dalam mangkok. Ada kuahnya. |
Kwetiau Yam
Yang satu ini mungkin agak terdengar aneh bagi sebagian orang. Kayak gimana ya? Begini Kawan, kwetiau yam itu tidak digoreng tetapi ada minyaknya. Cara pengolahannya sedikit mirip kwetiau kuah di mana begitu ditiriskan dari air panas, kwetiau ini diberi minyak bawang putih, kecap dan bumbu-bumbu lainnya pada kondisi masih panas. Lalu diaduk berikut irisan daging sapi, tauge, sayuran, dsb. Setelah itu dihidangkan di piring atau mangkok.
Karena cara penyajian antara masakan Medan, Pontianak dan Bangka Belitung berbeda, maka ada yang disajikan di piring namun ada juga di mangkok. Ada yang diberikan kecap manis terlihat agak coklat, namun ada yang cuma dikasih kecap asin (ciong cin/kecap angsa) sehingga tampak putih. Pada dasarnya kurang lebih sama. Mau mangkok atau piring yang penting enak dan ludes disantap, bukan? Jadi laper nih.
Kalau Anda pernah makan yam mie atau jam mien, nah kurang lebih sama. Banyak kok yang suka kwetiau yam ini apalagi pengunjung hotel-hotel di wilayah Mangga Besar. Rasanya semua jenis kwetiau harus kita coba agar tahu kuliner satu ini. Salah satu contohnya di bawah ini:
Ini kwetiau yam khas Medan. Terlihat kwetiau tampak masih putih karena memang tidak digoreng. Cuma diseduh saja. Tidak ada kuah loh, kalau yang ada kuah itu kwetiau kuah. |
Kwetiau Siram
Kwetiau siram paling mudah dikenali selain kwetiau kuah yang ada kuah dan ditaruh di mangkok. Kenapa demikian? Karena kwetiau siram itu agak encer-encer lengket karena ada kuah tajin (sagu). Pokoknya beda sama kwetiau-kwetiau lainnya. Pertama kali lihat juga sudah bisa membedakannya. Selain itu juga potongan sayur sawi yang terlihat lebih banyak yang menjadi ciri khasnya.
Beberapa orang susah menelan masakan satu ini karena terasa jijik apalagi yang baru pertama kali datang ke Jakarta dan bermain di daerah Mangga Besar. Namun bagi sebagian lagi rasanya super lezat minta ampun. Apalagi diberikan potongan cabe ijo. Wuih...kepala botak pun mengucur keringat. Jika Anda ada sakit maag, lebih disarankan memesan kwetiau siram karena sagu terasa lembut di lambung. Hanya saja jangan makan cabe potong ya. Nanti sakit, bagaimana?
Kwetiau siram sapi paling mudah dikenali. Ada kuah yang agak lengket dan disajikan di piring. |
Kwetiau Bun
Yang satu ini juga kadang masih banyak yang bingung. Memang, yang paling susah dibedakan itu hanya 3 macam: goreng, bun dan yam. Sebab sekilas terlihat mirip. Namun kalau diperhatikan baik-baik apalagi dicoba di lidah maka sangatlah berbeda.
Kwetiau bun lebih mirip kwetiau goreng dibandingkan kwetiau yam. Yang membedakannya dengan kwetiau goreng adalah bahwa kwetiau bun itu lebih basah (becek). Dengar kata "becek" jangan mikir aneh-aneh loh apalagi habis menginap di hotel mangga besar. Mengapa terlihat lebih basah? Tak lain karena kwetiau dimasak dengan kocokan telur dan diberikan sedikit kuah lalu dihidangkan. Sementara kwetiau goreng sama sekali tidak diberikan kuah. Kalau untuk telur ya semua juga pakai telur sebagai salah satu bahan memasak kwetiau.
Perhatikan, kwetiau bun agak becek dan basah. Tapi yang becek ini super nikmat loh..Hmm.. |
Kurang lebih seperti itulah soal kuliner kwetiau di dekat-dekat hotel wilayah Mangga Besar. Semoga bermanfaat dan tunggu kelanjutan kami dengan informasi menarik berikutnya.
Sponsored links: